1 | Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. | بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ١- |
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bismi (dengan Nama). Ba adalah bahā-un (Kecantikan) Allah, bahjatun (Keindahan-Nya), balā-un (Cobaan-Nya), dan barakatun (Berkah-Nya). Ba juga mengawali Nama-Nya, Allāhi (Allah), berarti seluruh makhluk mempertuhankan-Nya. Seluruh makhluk tunduk kepada-Nya ketika membutuhkan (sesuatu) atau mendapat kesulitan. Ar-rahmāni (Yang Maha Pengasih) kepada yang berbuat baik dan yang berbuat durhaka. Dia yang Memberi rezeki dan yang Menghindarkan mereka dari bahaya. Ar-rahīmi (Yang Maha Penyayang), khusus kepada kaum Mukminin, berupa pemberian ampunan dan memasukkan mereka ke dalam surga. Artinya (Dialah) yang Menutupi dosa-dosa mereka di dunia, Menyayangi mereka di akhirat, serta Memasukkan mereka ke dalam surga. | ||
2 | Segala Puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, | الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ٢- |
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Al-hamdu lillāhi (segala puji bagi Allah), yakni segala syukur Kepunyaan Allah swt. dan Dia-lah Pemberi balasan kepada makhluk yang memuji-Nya. Pendapat lain mengatakan, al-hamdu lillāhi berarti segala syukur Kepunyaan Allah swt. atas Nikmat-nikmat-Nya yang sempurna, yang telah Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya yang Dia Tunjukkan pada keimanan. Dan ada pula yang berpendapat, al-hamdu lillāhi adalah segala syukur, keesaan, dan keilahan adalah Kepunyaan Allah yang tidak beranak, tidak bersekutu, serta tidak memiliki penolong dan pembantu. Rabbil ‘ālamīn (Rabb semesta alam), yakni Rabb semua yang bernyawa, yang melata di muka bumi, dan Rabb segenap penghuni langit. Pendapat lain mengatakan, rabbil `ālamīn adalah Tuhan segenap jin dan manusia. Dan ada pula yang berpendapat, rabbil `ālamīn adalah Pencipta, Pemberi rezeki, dan yang Mengubah-ubah seluruh makhluk dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. | ||
3 | Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, | الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- |
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ar-rahmāni (Yang Maha Pengasih). Semakna dengan kata ar-raqīqu, yang berasal dari kata ar-riqqatu yang berarti ar-rahmatu (kasih sayang). Ar-rahīm (Yang Maha Penyayang), yakni Yang Maha Mencintai dan Menyayangi. | ||
4 | Pemilik hari pembalasan.** ------------------------------------------------------------------ **Yaumiddīn (hari pembalasan), hari waktu manusia menerima pembalasan amalnya, baik atau buruk. Disebut juga yaumul qiyamah, yaumul hisab, dan sebagainya | مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- |
Yang Menguasai hari pembalasan. Māliki yaumid dīn (yang Menguasai hari pembalasan), yakni yang Memutuskan (segala sesuatu) pada hari penghisaban dan menjadi penentu di antara semua makhluk. Maksudnya, pada hari amal-amal manusia diputuskan dan tidak ada yang memutuskan selain Dia. | ||
5 | Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan | إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ٥- |
Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Iyyāka na‘budu (hanya kepada-Mu kami beribadah), yakni kami hanya mengesakan dan menaati-Mu. Wa iyyāka nasta‘īn (dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), yakni kami memohon pertolongan kepada-Mu agar dapat beribadah kepada-Mu dan memohon keteguhan agar senantiasa taat kepada-Mu. | ||
6 | Tunjukilah kami jalan yang lurus,** ------------------------------------------------------------------ **Jalan yang lurus, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat bahagia dunia dan akhirat | اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- |
Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Ihdinash shirāthal mustaqīm (tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus), yakni bimbinglah kami pada agama yang lurus yang Engkau Ridai, yaitu Islam. Pendapat lain mengatakan, ihdinash shirāthal mustaqīm, berarti teguhkanlah kami untuk tetap memeluk Islam. Dan ada pula yang berpendapat, shirāthal mustaqīm . adalah Kitabullah. Maksudnya, tunjukkanlah kami pada kehalalan, keharaman, dan penjelasan yang terkandung di dalam Kitabullah. | ||
7 | (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau Beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.** ------------------------------------------------------------------ **Mereka yang dimurkai, adalah mereka yang sengaja menentang ajaran Islam. Mereka yang sesat adalah mereka yang sengaja mengambil jalan lain selain ajaran Islam. | صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ ٧-الضَّالِّينَ |
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau Anugerahi kenikmatan, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat. Shirāthal ladzīna an‘amta ‘alaihim (yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau Anugerahi kenikmatan), yakni agama orang-orang yang telah Engkau Anugerahi agama yang benar. Mereka adalah para pengikut Nabi Musa a.s. sebelum Engkau Mengubah kenikmatan-kenikmatan yang Engkau Berikan kepada mereka, berupa naungan awan dan turunnya manna dan salwā saat mereka berada di padang sahara. Ghairil magh-dlūbi ‘alaihim (bukan [jalan] orang-orang yang dimurkai), yakni bukan agama orang Yahudi yang Engkau Murkai dan Engkau Telantarkan. Wa ladl-dlāllīn (dan bukan pula [jalan] orang-orang yang sesat), yakni bukan pula agama orang Nasrani yang telah menyimpang dari Islam.Āmīn, yakni aku mengaminkannya, mudah-mudahan demikian. |
1 | Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. | بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- |
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bismi (dengan Nama). Ba adalah bahā-un (Kecantikan) Allah, bahjatun (Keindahan-Nya), balā-un (Cobaan-Nya), dan barakatun (Berkah-Nya). Ba juga mengawali Nama-Nya, Allāhi (Allah), berarti seluruh makhluk mempertuhankan-Nya. Seluruh makhluk tunduk kepada-Nya ketika membutuhkan (sesuatu) atau mendapat kesulitan. Ar-rahmāni (Yang Maha Pengasih) kepada yang berbuat baik dan yang berbuat durhaka. Dia yang Memberi rezeki dan yang Menghindarkan mereka dari bahaya. Ar-rahīmi (Yang Maha Penyayang), khusus kepada kaum Mukminin, berupa pemberian ampunan dan memasukkan mereka ke dalam surga. Artinya (Dialah) yang Menutupi dosa-dosa mereka di dunia, Menyayangi mereka di akhirat, serta Memasukkan mereka ke dalam surga. | ||
2 | Segala Puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, | الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- |
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Al-hamdu lillāhi (segala puji bagi Allah), yakni segala syukur Kepunyaan Allah swt. dan Dia-lah Pemberi balasan kepada makhluk yang memuji-Nya. Pendapat lain mengatakan, al-hamdu lillāhi berarti segala syukur Kepunyaan Allah swt. atas Nikmat-nikmat-Nya yang sempurna, yang telah Dia Berikan kepada Hamba-hamba-Nya yang Dia Tunjukkan pada keimanan. Dan ada pula yang berpendapat, al-hamdu lillāhi adalah segala syukur, keesaan, dan keilahan adalah Kepunyaan Allah yang tidak beranak, tidak bersekutu, serta tidak memiliki penolong dan pembantu. Rabbil ‘ālamīn (Rabb semesta alam), yakni Rabb semua yang bernyawa, yang melata di muka bumi, dan Rabb segenap penghuni langit. Pendapat lain mengatakan, rabbil `ālamīn adalah Tuhan segenap jin dan manusia. Dan ada pula yang berpendapat, rabbil `ālamīn adalah Pencipta, Pemberi rezeki, dan yang Mengubah-ubah seluruh makhluk dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. | ||
3 | Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, | الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- |
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ar-rahmāni (Yang Maha Pengasih). Semakna dengan kata ar-raqīqu, yang berasal dari kata ar-riqqatu yang berarti ar-rahmatu (kasih sayang). Ar-rahīm (Yang Maha Penyayang), yakni Yang Maha Mencintai dan Menyayangi. | ||
4 | Pemilik hari pembalasan.** ------------------------------------------------------------------ **Yaumiddīn (hari pembalasan), hari waktu manusia menerima pembalasan amalnya, baik atau buruk. Disebut juga yaumul qiyamah, yaumul hisab, dan sebagainya | مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- |
Yang Menguasai hari pembalasan. Māliki yaumid dīn (yang Menguasai hari pembalasan), yakni yang Memutuskan (segala sesuatu) pada hari penghisaban dan menjadi penentu di antara semua makhluk. Maksudnya, pada hari amal-amal manusia diputuskan dan tidak ada yang memutuskan selain Dia. | ||
5 | Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan | إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- |
Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Iyyāka na‘budu (hanya kepada-Mu kami beribadah), yakni kami hanya mengesakan dan menaati-Mu. Wa iyyāka nasta‘īn (dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), yakni kami memohon pertolongan kepada-Mu agar dapat beribadah kepada-Mu dan memohon keteguhan agar senantiasa taat kepada-Mu. | ||
Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Ihdinash shirāthal mustaqīm (tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus), yakni bimbinglah kami pada agama yang lurus yang Engkau Ridai, yaitu Islam. Pendapat lain mengatakan, ihdinash shirāthal mustaqīm, berarti teguhkanlah kami untuk tetap memeluk Islam. Dan ada pula yang berpendapat, shirāthal mustaqīm . adalah Kitabullah. Maksudnya, tunjukkanlah kami pada kehalalan, keharaman, dan penjelasan yang terkandung di dalam Kitabullah. | ||
7 | (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau Beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.** ------------------------------------------------------------------ **Mereka yang dimurkai, adalah mereka yang sengaja menentang ajaran Islam. Mereka yang sesat adalah mereka yang sengaja mengambil jalan lain selain ajaran Islam. | صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ ٧-الضَّالِّينَ |
Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau Anugerahi kenikmatan, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat. Shirāthal ladzīna an‘amta ‘alaihim (yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau Anugerahi kenikmatan), yakni agama orang-orang yang telah Engkau Anugerahi agama yang benar. Mereka adalah para pengikut Nabi Musa a.s. sebelum Engkau Mengubah kenikmatan-kenikmatan yang Engkau Berikan kepada mereka, berupa naungan awan dan turunnya manna dan salwā saat mereka berada di padang sahara. Ghairil magh-dlūbi ‘alaihim (bukan [jalan] orang-orang yang dimurkai), yakni bukan agama orang Yahudi yang Engkau Murkai dan Engkau Telantarkan. Wa ladl-dlāllīn (dan bukan pula [jalan] orang-orang yang sesat), yakni bukan pula agama orang Nasrani yang telah menyimpang dari Islam.Āmīn, yakni aku mengaminkannya, mudah-mudahan demikian. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar